Triska dan Awal Mula Berdirinya Ant Outdoor
“
Pandemi 2020 sempat membuatnya bisnisnya berhenti, namun Triska tidak menyerah. Melalui program EYW ia kembali bangkit dengan menjual barang-barangnya secara online.
Tahun 2019 adalah awal dari perjalanan bisnis Ant Outdoor milik Triska. Berangkat dari pengalaman pribadi yang hobi pergi ke hutan dan mendaki gunung bersama teman-temannya, ia kerap harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memenuhi perlengkapan perjalanan mereka. Mahalnya harga barang-barang perlengkapan outdoor membuat Triska berinisiatif untuk membuka bisnis tersebut.
Menurut Triska tidak semua mahasiswa atau pemuda pecinta alam lainnya, khususnya di daerah tempat tinggalnya memiliki cukup uang untuk membeli berbagai pernak-pernik outdoor tersebut. Aktivitas alam memang memerlukan perlengkapan yang di desain khusus demi keamanan, misalnya sepatu gunung yang memerlukan tambahan besi di ujungnya. Itulah salah satu alasan mengapa harga barang-barang tersebut menjadi lebih tinggi.
Masa Awal Penjualan
Berbekal jaringan internet, Triska pun berinisiatif mencari barang-barang outdoor secara online dari Pulau Jawa. Triska melihat bahwa barang-barang yang ia beli cenderung memiliki kualitas yang hampir sama dengan barang-barang yang ada di daerahnya. Fungsi dan keamanannya pun sangat baik. Hebatnya, barang-barang tersebut dibandrol dengan harga yang jauh lebih murah.Triska pun menjual kembali barang-barang tersebut kepada teman-teman atau adik kelasnya yang membutuhkan, tentunya dengan harga yang lebih murah dari tempat mereka biasa membeli.
Triska mengawali bisnisnya dengan cara menawarkan barangnya kepada rekan-rekan mahasiswa, kepada mahasiswa di fakultas lain, dan kepada orang-orang yang mempunyai hobi berkegiatan alam seperti mendaki gunung, hiking dan lain sebagainya.Triska mendapatkan respon yang beragam dari calon pembelinya tersebut, namun kebanyakan dari mereka suka dengan harga dan kualitas yang ditawarkan. Menurut mereka barang-barang yang ia tawarkan masih sangat terjangkau.
Pandemi Membuat Bisnis Terhenti
Setiap bisnis pasti mengalami hambatan, begitu juga dengan milik Ant Outdoor milik Triska. Minimnya pengalaman di dunia bisnis membuat Triska kesulitan menjalankan usahanya tersebut. Tahun 2020 adalah awal yang sangat pahit bagi perjalanan Ant Outdoor. Pandemi Covid-19 membuat Triska mau tidak mau harus menghentikan bisnisnya sementara waktu. Situasi ini sempat membuat Triska kalut dan kebingungan, ia kesulitan untuk menentukan arah kemana bisnisnya tersebut harus dibawa.
Masalah demi masalah rupanya tak membuat Triska patah semangat. Tidak ingin berdiam diri terlalu lama, ia pun bangkit dengan mempelajari cara-cara menjual barang melalui platform online, bagaimana cara mengedit foto serta cara menjual barang-barang dengan target pasar yang beragam. Menurut Triska, beberapa barang dagangannya seperti kaos dapat di jual ke calon pembeli selain pencinta kegiatan outdoor.
Melalui program Empower Youth for Work (EYW) yang digagas oleh ANGIN dan Oxfam Indonesia, Triska mendapatkan banyak pelajaran. Triska juga memperoleh kesempatan luar biasa untuk bertemu dengan banyak orang-orang sukses di dunia UMKM.
Melalui EYW Triska dipertemukan dengan banyak pengusaha muda yang sukses, sehingga memotivasi dirinya untuk berbuat lebih baik lagi. Dalam forum tersebut Triska juga dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan sesama pemilik bisnis lainnya. Hal ini tentu sangat berguna bagi dirinya dan perkembangan bisnisnya.
Apa yang dilakukan Triska tidak sia-sia, berkat ilmu yang diperolehnya dari EYW akhirnya ia bisa meluaskan jaringan bisnisnya hingga ke luar Sulawesi Utara. Triska benar-benar merasakan manfaat dari program-program yang dirancang oleh ANGIN dan Oxfam Indonesia ini.
Sepucuk surat untuk anak muda
Pada kesempatan tersebut Triska juga berpesan kepada anak muda, “Gunakan masa muda kita sebaik mungkin karena saat ini fisik, ide dan semangat masih sangat mendukung. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program Empower youth for work, karena program inilah yang banyak membantu saya dalam mewujudkan ide-ide saya, menjadi wadah bagi saya dan usaha saya untuk berkembang, mempertemukan saya dengan teman-teman yang mempunyai semangat tinggi untuk berwirausaha, serta memfasilitasi saya untuk mendapatkan banyak pelatihan yang mendukung untuk mengembangkan skill dan soft skill saya.”